Jumat, 19 April 2013

FILUM ARTHROPODA



                Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter.               
1) Ciri-ciri filum Arthropoda        
                Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat, kaki seribu, udang, lalat / laler, kecoa.              
                Ukuran tubuh Arthropoda sangat beragam, beberapa diantaranya memiliki panjang lebih dari 60 cm., namun kebanyakan berukuran kecil.Begitu pula dengan bentuk Arthropoda pun beragam.        
Hewan arthropoda memiliki bentuk tubuh simetri bilateral, triploblastik selomata, dan tubuhnya bersegmen. Tubuh ditutupi lapisan kutikula yang merupakan rangka luar (eksosketelon). Ketebalan kutikula sangan bervariasi, tergantung dari spesies hewannya. Kutikula dihasilkan oleh epidermis yang terdiri atas protein dan lapisan kitin. Pada waktu serangga mengadakan pertumbuhan, kutikula akan mengalami pengelupasan.
Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat.

                Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat gerak.    
Hewan arthropoda memiliki organ sensoris yang sudan berkembang, seperti mata, penciuman, serta antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan pencium. Tingkat perkembangannya sesuai dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya.               
                Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh. Hewan arthropoda yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Setiap saraf trepi dihubungkan oleh saraf melintang sehingga merupakan tangga tali. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada semut.

                Anggota filum arthropoda dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan betina. Fertilisasi arthropoda terjadi secara internal. Telur banyak mengandung kuning telur yang tertutup oleh cangkang. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis.
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa telur.   
        
                Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit, komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini, misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.  
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun pasir, dan padang rumput.

2) Klasifikasi filum Arthropoda   
                Filum arthropoda dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda).       

a. Kelas Crustcea             
                Crustacea (dalam bahasa latinnya, crusta= kulit) memiliki kulit yang keras. Udang, lobster, dan kepiting adalah contoh kelompok ini. Umumnya hewan Crustacea merupakan hewan akuatik, meskipun ada yang hidup di darat.           
Hewan ini memiliki ciri khas, yaitu rangka luar dari kitin yang keras. Rangka luar ini keras karena mengandung zat kapur. Hewan yang tergolong kelas Crustcea kebanyakan hidup di laut, sperti kutu air, udang karang, dan kepiting. Selain itu ada pula yang hidup di air tawar atau di darat pada tanah yang lembab.


Gambar : Struktur morfologi hewan Crustacea  
                Tubuh hewan kelas ini terdiri atas sefalotoraks dan abdomen. Pada kepala terdapat sepasang mandibula dan dua pasang maksila.
Pada toraks udang dan kepiting terdapat lima pasang kaki yang terdiri atas satu pasang kaki ginting dan empat pasang kaki jalan. Kaki gunting berfungsi untuk menjepit mangsanya. Pada setiap abdomen terdapat kaki renang. Pada ujung abdomen terdapat kaki daun (uropod). Uropod terletak diantara sisi ekor yang mendatar (telson). 
                Crustacea dibedakan menjadi dua subkelas berdasarkan ukuran tubuhnya, yaitu Entomostraca dan Malacostraca. Beberapa Crustacea kecil hidup melayang-layang di laut, bersama binatang kecilainnya membentuk zooplankton. Zooplankton Crustacea memiliki antenna panjang dan bulu sikat yang dapat membantu memperluas bidang permukaan tubuhnya dan mencegah supaya zooplankton tidak dapat tenggelam.
                Selain spesies Crustacea yang hidup di air laut, terdapat juga beberapa Crustacea yang hidup di air tawar. Contoh Crustacea kecil yang hidup di air tawar adalah Daphania pulex dan cyclop. Daphania pulex memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil dan cyclop pun memiliki ukuran yang sangat kecil juga.
Entomostraca umunya sebagai zooplankton untuk memakan ikan. Spesies udang tingkat rendah, seperti cyclop yang bermata satu dan kutu ikan (Argulus indicus) merupakan parasit pada beberapa spesies ikan dan kepiting. Malacostraca merupakan        
                Crustacea tingkat tinggi dan merupakan bagian terbesar dari kelas Crustacea. Semua anggota kelompok ini bersifat makroskopis.    
                Malacostraca ada yang hidup di laut dan ada pula yang hidup di air tawar.
Malacostraca memiliki mata faset dan memiliki pembungkus sefalotoraks yang dinamakan karapaks. Pernapasan menggunakan insang yang terdapat di bawah karapaks. System pencernaan terdiri atas mulut yang dilengkapi gigi yang kuat, esophagus, lambung, usus halus, kelenjar pencernaan, dan anus. 
                System peredaran darah pada Malacostraca merupakan system peredaran darah terbuka. Jantung merupakan organ pada system peredaran darah Malacostraca. System ekskresi memiliki alat yang dinamakan kelenjar hijau (green glands) yang berfungsi membuang zat-zat yang bersifat sampah dari darah. Hewan ini memiliki system saraf tangga tali. Organ sensoris telah berkembang dengan baik, seperti mata faset, antenna, dan alat keseimbangan pada dasar antenna yang dinamakan statocyst.         
                Udang, lobster,dan kepiting merupakan hewan yang termasuk Malacostraca. Hewan-hewan tersebut merupakan sepertiga dari keseluruhhan Crustacea. Udang, lobster,dan kepiting dikelompokan di dalam ordo Decapoda, yaitu hewan yang memiliki sepuluh kaki. Jenis Malacostraca diantaranya udang karang (Panulirus sp), udang yuyu (Paratelphusa convexa), kepiting (Astracus cancer), udang belalang (Squilla sp), kutu kayu di laut (Lymnirua sp), dan lobster (Honarus americanus).     

b. Kelas Arachnida          
                Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.
Kalajengking adalah salah satu contoh kelas Arachnoidea yang jumlahnya sekitar 32 spesies. Ukuran tubuh Arachnoidea bervariasi, ada yang panjangnya lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9 cm. Arachnoidea merupakan hewan terestrial (darat) yang hidup secara bebas maupun parasit. Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks, abdomen, dan 4 pasang kaki. Tidak memiliki mandibula.             
                System pencernaan terdiri atas mulut, tenggorokan, lambung, usus halus, anus, dan kelenjar racun untuk mematikan mangsanya. Respirasi dilakukan dengan paru-paru buku dan trakea. System ekskresi memiliki saluran Malphigi. System sarafnya adalah system saraf tangga tali. Hewan ini memiliki mata tunggal,tubuhnya berbuku dan dapat dibedakan menjadi hewan jantan dan hewan betina. Fertilisasi terjadi secara internal dan tidak mengalami metamorfosis.                
                Pada bagian sefalotoraks dapat dibedakan menjadi dua bagian. Kedua bagian tersebut dihubungkan oleh pedunkulus. Bagian kepala memiliki kelisera yang berfungsi menghancurkan mangsanya. Kelisera ini berhubungan dengan kelenjar racun yang terletak di daerah kepala.
Selain itu, terdapat pedipalpus yang bentuknya menyerupai kaki dengan ujung bercakar. Pedipalpus memiliki fungsi yang bermacam-macam bergantung pada spesiesnya. Pada kalajengking, pedipalpus memiliki fungsi sebagai penangkap dan pemegang mangsa. Pada laba-laba jantan, pedipalpus digunakan untuk menyalurkan sperma.

Arachnoidea dibedakan menjadi tiga ordo, yaitu Scorpionida, Arachnida, dan Acarina.   
• Scorpionida memiliki alat penyengat beracun pada segmen abdomen terakhir, contoh hewan ini adalah kalajengking (Uroctonus mordax) dan ketunggeng ( Buthus after).    

• Arachnida, abdomen tidak bersegmen dan memiliki kelenjar beracun pada kaliseranya (alat sengat), contoh hewan ini adalah Laba-laba serigala (Pardosa amenata), laba-laba kemlandingan (Nephila maculata).

• Ordo Arcarina adalah kelompok hewan tungau. Anggota ordo ini memiliki tubuh berbentuk bulat telur tau bundar. Banyak spesies tungau merusak tumbuh-tumbuhan atau menjadi parasit pada binatang dan manusia. Contoh kelompok ini adalah tungau kudis (Sarcoptes scabei) dan tungau unggas (Argus sp).

c. Kelas Insecta
                Insecta (dalam bahasa latin, insecti = serangga). Banyak anggota hewan ini sering kita jumpai disekitar kita, misalnya kupu-kupu, nyamuk, lalat, lebah, semut, capung, jangkrik, belalang,dan lebah. Ciri khususnya adalah kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering juga disebut hexapoda. Insecta dapat hidup di bergagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini merupakan satu-satunya kelompok invertebrata yang dapat terbang.Insecta ada yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.     
                Tubuh Insecta dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu kaput, toraks, dan abdomen. Kaput memiliki organ yang berkembang baik, yaitu adanya sepasang antena, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insecta memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki syap pada segmen kedua dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi, yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya terbuka. Organ kelaminnya dioseus.

Gambar : Struktur morfologi dan anatomi belalang          

Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga :              
• Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina)
• Hemimetabola adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap. Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur–nimfa (larva) –dewasa (imago). Contoh Insecta ini adalah belalang, kecoa (Periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp), dan walang sangit (leptocorisa acuta).   
• Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap menunjukan perubahan wujud yang sangat berbeda (sempurna). Tahapnya adalah sebagai berikut ; telur–larva–pupa–dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk.          


Berdasarkan sayap, Insecta dibedakan menjadi dua sub-kelas : 
• Apterigota (tidak bersayap), tubuh apterigota berukuran kecil sekitar 0,5 cm dan memiliki antena panjang. Umumnya berkembang secara ametabola. Contoh hewan kelas ini adalah kutu buku.          
• Pterigota (bersayap), merupakan kelompok insecta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh yang disebut Eksopterigota. Kelompok lain yang sayapnya berasal dari tonjolan dalam dinding tubuh disebut Endopterigota.
Eksopterigota dibedakan menjadi beberapa ordo bedasarkan tipe sayap, mulut, dan metamorfosisnya. :             

 Orthoptera memiliki dua pasang sayap dengan sayap depan yang sempit. Misalnya kecoa, jangkrik, dan gansir.
Ø
Hemiptera memiliki dua pasang sayap yang tidak sama panjang.Ø Contohnya walang sangit (leptocorisa acuta) dan kutu busuk (cymex rotundus).

Homoptera memiliki dua pasang yang sama panjang.Contohnya wereng coklat (Nilaparvata lugens), kutu daun (Aphis), dan kutu kepala (Pediculus humanus)

Odonata memiliki dua pasang sayap seperti jala. Contohnya capung (pantala).Ø

Endopterigota dibedakan menjadi :        
Coleptera memiliki dua
Ø pasang sayap dengan sayap depan yang keras dan tebal. Misalnya kumbang tanduk (Orycies rhinoceros) dan kutu gabah (Rhyzoperta diminica).

Hymenoptera memiliki dua pasang sayap yang seperti selaput, denganØ sayap depan lebih besar daripada sayap belakang. Misalnya semut rangrang (Oecophylla saragillina), semut hitam (Monomorium sp.), lebah madu (Apis indica), dan tawon (Xylocopa latipes).

Diptera hanya memiliki sepasang sayap. Misalnya nyamuk (Culex sp.), nyamuk malaria (Anopheles sp), nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti), lalat rumah (Musca domestica), lalat buah (Drosophila melanogaster), dan lalat tse-tse (Glossina palpalis).

Lepidoptera memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus dan tipe mulut mengisap. Misalnya kupu-kupu sutera (Bombyx mori) dan kupu-kupu elang (Acherontia atropos)

d. Kelas Myriapoda (Chilopoda dan Diplopoda) 
                Dalam system klasifikasi dapat berbeda antara satu system dan yang lainnya. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara ilmuan di dunia pada system klasifikasi tertentu Diplopoda dan Chilopoda merupakan tingkat kelas, sedangkan pada system lain Diplopoda dan Chilopoda dikelompokkan dalam kelas Myriapoda.     

• Ciri-ciri ordo Diplopoda             
                Tubuh Diplopoda berbentuk bulat memanjang, memiliki banyak segmen. Tubuhnya ditutupi lapisan yang mengandung garam kalsium dan warna tubuhnya mengkilap. Kepala memiliki dua mata tunggal, sepasang antenna pendek, dan sepasang mandibula. Toraksnya pendek terdiri ats 4 segmen. Setiap segmen memiliki sepasang kaki, kecuali segmen pertama. Hewan kelompok ini memiliki abdomen panjang, tersusun atas 25 hingga lebih dari 100 segmen, bergantung pada spesiesnya. Setiap segmen memiliki 2 pasang spirakel, ostia (lubang), ganglion saraf, dan 2 pasang kaki yang terdiri atas tujuh ruas.         
                Hewan yang tergolong Diplopoda tidak memiliki system pencernaan yang lengkap. System pencernaanya disusun oleh sustu saluran lurus dengan 2 atau 3 pasang kelenjar ludah. Di daerah ujungnya terdapat 2 saluran Malphigi panjang untuk ekskresi. System peredaran darah pada Diplopoda merupakan system peredaran darah terbuka.
Alat reproduksinya dinamakan gonopod, berada pada segmen yang ke-7. fertilisasi pada Diplopoda terjadi secara internal. Hewan betina ordo ini membuat sarang untuk menyimpan telur.
                Hewan ordo Diplopoda hidup di tempat gelap yang lembab, misalnya di bawah batu atau kayu yang terlindungi dari matahari. Memiliki antenna yang digunakan untuk menunjukkan arah gerak. Kakinya bergerak seperti gelombang sehingga pergerakkannya sangat lambat. Makanan ordo Diplopoda adalah sisa tumbuhan atau hewan yang telah mengalami pembusukkan. 
                Jika ada bahaya, tubuhnya menggulung seperti benda mati sebagai upaya untuk mempertahankan diri. Ordo ini memiliki kelenjar yang dapat menyemprotkan cairan yang mengandung sianida dan iodium untuk mengusir musuhnya. Contoh ordo ini adalah kaki seribu (Spirobolus sp).

Gambar : Kaki seribu     
Kaki seribu memiliki kaki yang banyak. Hewan ini mempunyai antenna dan sepasang mata. Tubuhg kaki seribu terbagi atas segmen-segmen mirip cincin.    

• Ciri-ciri ordo Chilopoda              
                Ordo Chilopoda biasa hidup di tempat yang lembab, di bawah timbunan sampah atau daun-daun yang membusuk. Chilopoda berkembang biak secara kawin dan pembuahannya internal.
Gambar : kelabang         
                Tubuh chilopoda berbentuk pipih memanjang dan berbuku-buku. Pada kepala terdapat antenna yang beruas-ruas. Alat respirasinya adalah trakea yang bercabang-cabang ke seluruh bagiab tubuhnya. Contoh hewan ini adalah lipan. Lipan dapat menaklukkan mangsanya dengan racun yang berasal dari sepasang kaki pertamanya yang disebut cakar racun.
Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki.

Rabu, 09 Januari 2013

Kucing imut :*

Lucu kan :)

Chlorophyta



Chlorophyta atau alga hijau terdiri dari ± 7.000 jenis yang hidup di perairan maupun di darat. Sejumlah alga hijau hidup di air laut, namun sebagian besar hidup di air tawar. Alga hijau ada yang hidup soliter dan ada yang berkoloni. Bentuk sel Alga hijau bermacam-macam. Alga hijau uniseluler dapat bergerak bebas karena memiliki flagela. Beberapa jenis alga hijau yang berkoloni mempunyai alat pelekat pada substrat yang membantu melekat kuat pada bebatuan/substrat lain di dasar perairan. Chlorophyta disebut juga alga hijau. Disebut alga hijau karena pigmen dominan yang dikandungnya berwarna hijau. Pigmen berwarna hijau tersebut adalah klorofil. Klorofil dalam alga hijau terkumpul dalam suatu organel sel yang disebut kloroplas. Pada anggota phylum Chlorophyta, bentuk dari kloroplasnya bermacam-macam. Banyak spesies Chlorophyta uniseluler hidup sebagai plankton, mendiami tanah basah dan salju, atau bersimbiosis dengan organisme lain. Salah satu simbiosis mutualisme yang terkenal adalah simbiosis antara Chlorophyta dan Fungi (jamur), yang terkenal sebagai Lichenes (lumut kerak). Chlorophyta paling sederhana adalah organisme satu sel dengan dua flagela, yaitu Chlamydomonas. Chlamydomonas dan Chlorophyta yang serupa dengannya merupakan bentuk awal dari alga hijau. Chlamydomonas hidup secara autotrof dengan kloroplas tunggal. Chlamydomonas juga mempunyai vakuola kontraktil dan pirenoid. Kelebihan gula hasil fotosintesis disimpan sebagai pati di sekitar pirenoid.
Alga hijau merupakan alga uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil yang dominan sehingga berwarna hijau. Selain klorofil a dan klorofil b terdapat juga pigmen karotin dan xantofil. Jenis alga ini hampir 90 % hidup di air tawar dan 10 % hidup di laut sebagai plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain. Berikut adalah Jenis-jenis alga hijau,yaitu : 


 
No
Nama
Habitat
Kegunaan
Gambar
1.
Chlorella sp.
berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, banyak digunakan untuk mempelajari fotosintesis. Chlorella adalah alga hijau uniselular yang memiliki bentuk koroplasnya berbentuk mangkuk.
Manfaat Chorella yaitu:

Senyawa sellulosa, hemisellulosa dan linin merupakan sumber serat yang dibutuhkan manusia termasuk untuk pencegahan kanker usus yang secara kualitas dan kuantitas tertinggi dibandingkan tanaman biasa.
Klorofil berfungsi sebagai pembersih alami dalam tubuh, CGF yang hanya 5% saja dalam chlorella, membantu kesehatan dan kebugaran tubuh serta menghambat pertumbuhan tumor. Penambahan chlorella dalam pakan ternak dapat meningkatkan hasil produksi daging dan susu, penambahan dalam pupuk organik pada sayuran dapat meningkatkan produksinya. Sel chlorella mengandung antibiotika klorelin yang dapat menghambat dan mematikan bakteri/jamur.

2.
Cholorococcum sp
berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
Sama hal nya dengan ganggang hijau lainnya, cholorococum bermanfaat sebagai produsen dalam kehidupan didalam air &
Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas.
3.
Chlamydomonas sp.
Chlamydomonas merupakan alga hijau uniseluler yang berflagela. Berukuran antara 3 – 30 mikrometer, sering ditemukan di air tawar yang tergenang. Selnya berbentuk menyerupai bola agak lonjong dengan dinding sel dari bahan selulosa.
Chlamydomonas bermanfaat sebagai produsen fitoplankton yang berfungsi sebagai bahan makanan dan pada proses fotosintesis nya berfungsi untuk oksigen bagi kehidupan didalam air.
4.
Euglena viridis
Alga bersel satu yang berbentuk lonjong dengan ujung anetrior (depan) tumpul dan meruncing pada porterior (ujung).euglena banyak terdapat atau ditemukan perairan asin dan tawar.
sebagai produsen dalam ekosistem. berbagai jenis algae yang hidup bebas di air terutama tubuhnya yang bersel satu dan dapat berperan aktif merupakan penyusun fitoplankton. Sebagaian besar fitoplankton adalah anggota algae hijau, pigmen klorofil yang dimilikinya efektif melakukan fotosintesis sehingga algae hijau merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan.
5.
Volvox
merupakan alga hijau berkoloni yang sering ditemukan di telaga dan danau. Koloninya berbentuk bola cukup besar sehingga tampak dengan mata telanjang. Sel-sel dalam koloni Volvox berjumlah antara 500 sampai sekitar 20.000 sel.
Volvox,dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan yang berupa sayuran dan Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas.


6.
Hydrodiction sp
koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.
Hydrodiction merupalan fitoplankton yang dapat digunakan sebagai makanan makhluk hidup yang terdapat didalam air &
Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas.
7.
Spirogyra
alga berfilamen yang berukuran besar dan mempunyai daerah penyebaran yang luas. Spirogyra dapat dijumpai di permukaan kolam atau sungai yang alirannya tenang.
1.      Spirogyra merupakan fitoplankton sebagai makanan ikan, daerah yang kaya plankton merupakan perairan yang kaya ikan.
2.     Merupakan produsen primer, sebagai penyedia bahan organic dan oksigen bagi hewan-hewan air yang membentuk ekosistem perairan.
3.       Sebagai penghasil enzin glikosidase

8.
Ulva
Ulva hidup di lautan dan sebagian hidup di air payau. Ulva pun dapat hidup di perairan yang terkena polusi bahan organik, misalnya perairan yang terpolusi oleh tinja. Ulva menempel pada dasar perairan.
berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dikonsumsi manusia, proses fotosintesis nya dapat digunakan makhluk hidup yang hidu didalam air untuk bernafas.
9.
Pediastrum sp
Pediastrum merupakan ganggan hijau koloni mengapung yang banyak ditemukan pada kolam-kolam yang permanen atau semi permanen.
memerupakan fitoplankton sebagai makanan ikan, daerah yang kaya plankton merupakan perairan yang kaya ikan.
2.     Merupakan produsen primer, sebagai penyedia bahan organic dan oksigen bagi hewan-hewan air yang membentuk ekosistem perairan.

10.
Ulothrix
Ulothrix adalah salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk filamen. Tubuh Ulothrix terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris dan tersusun memanjang seperti benang. Ganggang ini hidup di air tawar yang airnya tidak terlalu hangat dan hidup menempel pada batu-batu atau di dasar perairan.
Sumber fitoplanton yang digunakan sebagai pakan ikan dan hewan air lainnya.   Dapat dikatakan bahwa pada ekosistem perairan & Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas.

Dampak posotif dan negatif chlorophyta dalam kehidupan
a. Dampak positif
1. Sbagai sumber protein sel tunggal contoh chlorela
2. Sebagai bahan makan contoh volvox sebagai sayuran
3. Sebagai plankton, merupakan salah satu komponen yang penting dalam rantai makanan di perairan tawar
4. Menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh hewan lain untuk bernafas
b. Dampak negatif
1. Dapat mengganggu jika perairan terlalu subur
2. Membuat air berubah warna dan menjadi bau
3. Menjadi masalah dalam proses penjernihan air
4. Menyebabkan penyumbatan pada saringan pengolahan air.
Akibat pertumbuhan algae hijau terhadap kualitas air
Air yang dipergunakan sebagai air minum harus memenuhi beberapa syarat antara lain, syarat fisika (tidak berbau, jernih, tidak berasa dan tidak berwarna). Syarat kimia (tidak mengadung zat-zat beracun tidak lebih dari standart yang telah ditetapkan) dan syarat biologis (bakteri coli yang terkandung dalam air tidak boleh lebih dari standart yang ditetapkan).
Kehadiran alga hijau dalam air dapat meyebabkan :
·         Perubahan warna air
·         Air menjadi licin karena dapat menghasilkan lendir
·         Dapat menimbulkan bau dan rasa pada air
·         Dapat menyebabkan kerapuhan pada beton